Pengaruh Distraksi Musik pada Orang dengan Halusinasi: Literature Review
Abstract
Halusinasi merupakan gangguan persepsi sensorik yang terjadi tanpa adanya stimulus nyata dari kelima indra, sering kali membuat penderitanya sulit membedakan antara realitas dan halusinasi. Jika tidak ditangani, halusinasi dapat berdampak buruk pada kualitas hidup individu. Selain terapi farmakologi, terapi non-farmakologi seperti terapi musik telah digunakan untuk membantu mengontrol halusinasi. Terapi musik diketahui dapat merangsang kinerja otak dan mengalihkan perhatian dari stimulus halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi musik dalam mengurangi gejala halusinasi, khususnya halusinasi auditorik, Tinjauan literatur dilakukan dengan pendekatan sistematik menggunakan kriteria inklusi berdasarkan format PICO. Artikel dicari melalui database Google Scholar, PubMed, dan EBSCO, dengan tahun terbit 2013-2023 dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Jenis musik yang digunakan dalam intervensi meliputi musik relaksasi dan instrumental tanpa lirik. Dari enam artikel yang dianalisis, hasil menunjukkan bahwa terapi musik dengan intervensi berkelanjutan secara signifikan efektif dalam mengurangi intensitas dan frekuensi halusinasi auditorik. Musik bekerja dengan mengalihkan perhatian pasien dari stimulus halusinasi serta merangsang area otak yang berkaitan dengan pengaturan emosi. Terapi musik memiliki potensi sebagai intervensi tambahan non-farmakologi untuk mengontrol gejala halusinasi, khususnya halusinasi auditorik. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi efektivitas terapi ini pada populasi yang lebih beragam dan untuk mengeksplorasi mekanisme kerja yang lebih rinci.
Kata Kunci: distraksi, musik, halusinasi
Full Text:
PDFReferences
Bloch, B., Reshef, A., Vadas, L., Haliba, Y., Ziv, N., Kremer, I., & Haimov, I. (2010). The effects of music relaxation on sleep quality and emotional measure in people living with schizophrenia. Journal of Music Therapy, 47(1), 27–52. DOI:https://doi.org/10.1093/jmt/47.1.27
Grocke, D., Bloch, S., & Castle, D. (2009). The Effect of Group Music Therapy on Quality of Life for Participants Living with A Severe and Enduring Mental Illness. Journal of Music Therapy, 46(2), 90–104. DOI:https://doi.org/10.1093/jmt/46.2.90
He, H., Yang, M., Duan, M., Chen, Xi, Lai,Y., Xia , Y., Shao, J. (2018). Bharat B. Biswal, Cheng Luo and Dezhong Yao. Music Intervention Leads to Increased Insul Connectivity and Improved Clinical Symptoms in Schizophrenia. Neuroscience, t DOI:https://doi.org/10.3389/fnins.2017.00744
Huppert, J. D., Weiss, K. A., Lim, R., Pratt, S., & Smith, T. E. (2001). Quality of life in schizophrenia: Contributions of Anxiety and Depression. Schizophrenia Research, 51(2–3), 171–180. DOI:https://doi.org/10.1016/S0920-9964(99)00151-6
Pinar, S. E., & Tel, H. (2019). The Effect of Music on Auditory Hallucination and Quality of Life in Schizophrenic Patients: A Randomised Controlled Trial. Issues in Mental Health Nursing, 40(1):50–57. DOI:https://doi.org/10.1080/01612840.2018.1463324
Pratiwi, M., & Setiawan, H. (2018). Tindakan Menghardik Untuk Mengatasi Halusinasi Pendengaran pada Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Kesehatan, 7(1), 7. DOI:https://doi.org/10.46815/jkanwvol8.v7i1.76
Schlotmann, P., Schaefers, A. T. U., & Teuchert-Noodt, G. (2014). Amelioration of Psychiatric Symptoms Through Exposure to Music Individually Adapted to Brain Rhythm Disorders: A Randomized Clinical Trial on The Basis Of Fundamental Research. Cognitive Neuropsychiatry, 19(5), 399–413. DOI:https://doi.org/10.1080/13546805.2013.879054
Stuart, G. W., & Sundeen, S. J. (2016). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi ke-5). Jakarta: EGCp
Tagu, M. N. (2021). Efektivitas Terapi Musik Klasik Terhadap Pasien Halusinasi Pendengaran Pada Nn. Y. L di Kelurahan Naimata Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Safitri, E. N., Hasanah, H., Utami, I. T.(2022). Penerapan Terapi Musik Klasik pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Jurnal Cendekia Muda, 2(2): 173-180. Retrieved from: https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/333
Ulrich, G., Houtmans, T., & Gold, C. (2007). The Additional Therapeutic Effect of Group Music Therapy for Schizophrenic Patients: A Randomized Study. Acta Psychiatrica Scandinavica, 116(5):362–370. DOI:https://doi.org/10.1111/j.1600-0447.2007.01073.x
Wicaksono, M. S. (2017). Teknik Distraksi Sebagai Strategi Menurunkan Kekambuhan Halusinasi. Publikasi Ilmiah, 27.
Wijayanto, W. T., Agustina, M. Efektivitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala pada Pasien Halusinasi Pendengaran Retrieved from: https://journals.stikim.ac.id/index.php/jiiki/article/view/234.
Yanti, D. A., Sitepu, A. L., Sitepu, K., & Purba, W. N. B. (2020). Efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan tahun 2020. Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), 3(1): 125–131. DOI: https://doi.org/10.35451/jkf.v3i1.527
Zarghami, M., Moonesi, F. S., & Khademloo, M. (2012). Control of Persistent Auditory Hallucinations Through Audiotape Therapy. European Review for Medical and Pharmacological Sciences, 16(4), 64–65. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23090812
DOI: https://doi.org/10.37638/jsk.31.3.208-217
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Indra Maulana, Hesti Platini, Iwan Shalahuddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL SAINS KESEHATAN indexed by:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Mail : Jalan Raya Hibrida No. 3, Sido Mulyo, Gading Cempaka, Sido Mulyo, Bengkulu, Kota Bengkulu, Bengkulu 38229Telp :(0736) 25091 Fax (0736) 23703
email: jsk@stikestrimandirisakti.ac.id

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License